Semuanya memang harus berubah, tanpa perubahan kemajuan mustahil terjadi.
Hampir 18 tahun yang lalu, ketika Yayasan Dian Ilmu memulai kiprahnya, masih jarang lembaga sejenis yang hadir di wilayah kota Depok Jawa Barat. Sebagai salah satu lembaga sosial-keagamaan yang diprakarsai para kaum cendekia (intelektual) yang peduli pada perkembangan umat dan dakwah Islam, Yayasan Dian Ilmu melakukan suatu terobosan dan kegiatan pengembangan umat seperti kegiatan sosial, ritual keagamaan dan lainnya dengan berpusat di Masjid Raya Cinere. Semua itu dilakukan, untuk mewujudkan paradigma fungsi masjid sebagai pusat pemberdayaan dan pengembangan umat serta pengukuhan eksistensinya sebagai lembaga sosial-keagamaan yang tidak statis.
Seiring dengan perubahan dan dinamika sosial-keagamaan yang sedemikian pesat, kini Yayasan Dian Ilmu tidak hanya mengembangkan kiprahnya di bidang sosial-keagamaan saja, tetapi lebih luas dari itu, yakni dengan mengembangkan dan memberdayakan potensi umat di bidang pendidikan.
Pada tahun 1994, oleh pengurus Yayasan Dian Ilmu yang di ketuai Bapak Rusdi Latief telah didirikan sebuah lembaga pendidikan yang bernama SMA Islam Dian Ilmu. Pada awal tahun pertama berdirinya SMA Islam Dian Ilmu, dalam penerimaan siswa barunya sebagian besar berasal dari wilayah Cinere dan dengan menjadikan masjid sebagai salah satu pusat kegiatan pembelajaran. Akan tetapi dalam perkembangan berikutnya, siswa yang terjaring di SMA Islam Dian Ilmu ternyata tidak hanya dari wilayah Cinere saja, tetapi sudah menjangkau wilayah Jakarta Selatan, Depok, Tangerang, Bintaro serta beberapa daerah terdekat di sekitar Cinere. Prestasi itu terwujud disebabkan karena Yayasan selaku pengelola sekolah selalu menempatkan mutu sebagai prioritas utama (quality base).
Sebagai salah satu upaya dalam peningkatan mutu pendidikan di era global yang penuh dengan kompetitif, Yayasan Dian Ilmu telah melakukan langkah besar yaitu melakukan kerjasama dengan Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta (UNJ) selaku pemilik sekolah-sekolah LABSCHOOL. Implementasi dari kerjasama itu adalah pada tanggal 24 Maret 2003 telah ditandatangani kesepakatan kerjasama (MoU) antara Yayasan Dian Ilmu dengan Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam pengelolaan dan pengembangan SMA Labschool Cinere. Dengan demikian diberlakukanlah sistem pendidikan Labschool.
Kemudian, pada tahun 2003 Yayasan Dian Ilmu melakukan perluasan dengan menambah area bangunan gedung seluas 2.725 m², di atas lahan tersebut dibangun sebuah gedung yang diperuntukan bagi SMA Labschool Cinere. Berawal dari situlah SMA Labschool Cinere semakin menunjukan eksistensinya sebagai lembaga yang peduli pada dunia dan dinamika pendidikan yang kontemporer. Kini SMA Labschool Cinere sejak bulan Januari 2007 diambil alih pengelolaan dari Yayasan Dian Ilmu ke Yayasan Pendidikan Medco (YPM), upaya peralihan itu merupakan sebuah ikhtiar dan wujud kepedulian (corporate social responsibility) untuk meningkatkan dan mengelola pendidikan yang terbaik bagi anak bangsa.
Nama sekolah Avicenna diambil dari seorang ilmuwan yang bernama Ibnu Sina, beliau sangat berjasa bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern. Kemudian nama Ibnu Sina dikenal secara global menjadi AVICENNA. Cikal bakal sekolah Avicenna Cinere adalah SMA Labschool Cinere yang pengelolaannya dibawah pembinaan, kerja sama dengan Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta, sejak tahun 2003. Yayasan Pendidikan Medco sebagai penyelenggara SMA Avicenna menempatkan peningkatan mutu sebagai prioritas utama. SMA Avicenna diharapkan dapat memberikan konstribusi lebih besar bagi kemajuan pendidikan di negeri Indonesia tercinta ini. Amin
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer